Ayah..



Seorang pria kepala 6 terus berkata,
Sabar dulu ya nak, semoga cepat bisa ayah kirimkan uang buat kamu
Tak kenal lelah, mencari apapun dengan halal demi membahagiakan keluarganya, putra putrinya, terutama yang menjadi focus saat ini, yaitu anak pertamanya yang sedang merantau jauh di pulau sebrang
Lelaki paruh baya itu tak pernah mengeluh dengan apapun yang dihadangnya, asalkan anaknya tetap terpenuhi kebutuhan, bakan keinginannya
Sempat mendapat hujatan orang lain, jujur ku geram mendengarnya, ingin rasanya langsung ku pukul orang tersebut, tapi beliau mampu bertahan dengan sabar tanpa perlawanan apapun, padahal ia tak pernah melakukan kesalahan terhadap orang tersebut, padahal hanya untuk sesuap nasi
Lelaki yang tak pernah menyerah mensukseskan anak-anaknya, walau beliau sendiri bukan tergolong orang yang sukses secara ekonomi saat ini
Lelaki yang mampu menenangkan walaupun hatinya sedang sedih
Lelaki yang sedih dan meminta maaf pada anaknya saat ia tak mampu memenuhi keinginan anaknya
Lelaki yang jujur dengan segala hasil jerih payah yang telah ia dapat
Lelaki yang memang tidak sempurna, namun mungkin takkan pernah ku temukan lelaki selain dia lagi yang seperti itu di dunia ini
Lelaki yang percaya, bahwa ilmu yang akan menyelamatkan anaknya kelak, mati2an membuat anaknya berilmu setinggi mungkin
Jujur sebenarnya dadaku sedikit sesak saat menulis ini
Air mata pun tak terbendung berkali-kali teringat raut wajahnya
Terkadang aku kesal karna tak kunjung dikabulkan permintaanku olehmu,
Namun seketika keinginan itu seringkali melebur bersamaan dengan teringatnya rasa sayangmu kepadaku
Setiap ketelatanmu mengabulkan permintaanku, engkau selalu menceritakan bahwa rasa khawatir dan cemas menghantui dirimu ketika permintaanku belum terkabul
Disaat orang lain mentargetkan ingin memiliki harta seperti mobil mewah atau rumah mewah, beliau selalu berkicau, bersyukur karna telah mempunyai tanah sendiri dan bangunan yang dibangun sendiri
Disaat orang lain tak bersemangat menyekolahkan anaknya setinggi2nya, ia berkicau tiada henti membanggakan anaknya yang telah lulus seleksi masuk peguruan tinggi negeri dan memutar akal untuk membiayainya

Disaat para orang tua tak mengijinkan anaknya pergi kuliah jauh2, ia mampu merelakan anaknya untuk menuntut ilmu di seberang pulai, walau krna itu jadi hanya bisa bertemu 2 kali setahun, bahkan 1 kali setahun
Disaat orang tua begitu tabu berbicara soal jodoh dengan anaknya, ia mengarahkanku dengan solusi2 terbaik dari pengalaman2nya terdahulu
Aku sadar diri, dari dulu permintaanku memang jarang, apalagi yang neko2, namun sekali aku ingin sesuatu, aku berfikir, aku harus mendapatkan hal itu bagaimanapun caranya
Aku tau, ayah melarangku menikah muda karna nantinya aku akan kerepotan bila kuliah dan keluarga diurus sekaligus, ayah ingin yang terbaik bagiku, aku faham.
Sebagai anak pertama, aku hanya ingin yang terbaik bagi keluargaku
Aku tidak ingin terburu2 menikah
Mudah2an niatku ini Allah kuatkan, aamiin
Alasanku untuk menunda nikah muda bukan krna aku belum mau bertanggungjawab, bukan ingin mengulur waktu sebagai single, bukan nya tidak ingin cepat2 menyempurnakan separuh agama, bukan krna ingin bermain2 dulu dengan kesendirian, bukan
Aku tau nikah itu lebih baik cepat kalau memang sudah siap, tapi ada beberapa hal yang ingin aku fokuskan terlebih dahulu..
Terbayang ketika suatu saat nanti aku menikah, fikiranku akan terbagi pada orang lain selain orang tua dan adik-adikku, aku takut tak sanggup mengontrolnya, aku belum ingin itu terjadi. (semoga Allah memudahkan)
Aku masih ingin menyerahkan diriku untuk orang tuaku,
Mungkin ada beberapa pria yang menarik hatiku saat ini, dan yang ada di hatiku saat ini, ya tak dapat ku pungkiri bahwa aku pun juga manusia yang normal yang mempunyai ketertarikan kepada lawan jenis
Aku pun tak mau berkeinginan untuk si A atau si B atau si C yang menjadi suami ku kelak, aku tak tau siapa yang terbaik menurut Allah, aku benar2 tak tau
Yang pasti, pada waktunya kelak akan ada yang datang menemui orang tua ku untuk “menjemputku”, dan ketika hatiku berkata ia dan semua dilancarkan berarti dialah orangnya, kalau tidak, mungkin bukan, krna pada hakikatnya Allah lah yang membolak-balikkan hati setiap HambaNya
Kalau Allah belum mengijinkan aku untuk berkeluarga saat ini, berarti aku memang belum siap untuk melakukannya, mungkin aku memang belum mampu
Allah masih ingin aku belajar untuk bekal hidup berkeluarga nanti
Ayah telah mengajarkanku banyak hal, banyak arti, banyak makna dari kehidupan
Ketulusan, kesabaran, kegigihan, kejujuran, kasih sayang, kedermawanan, keikhlasan, ketelitian, kecerdasan, dan masih banyak lagi yang bisa ku pelajari dari sosok ayah
Mungkin orang lain melihat ayah banyak sekali kekurangannya, tapi tidak menurutku, ayah dilimpahi kelebihan yang bahkan aku pun terkadang “kecolongan” dengan kecerdasan yang ia punyai
Berangkat dari kasih sayang ini, terlintas dalam benakku bagaimana Rasulullah mencintai kita, ummatnya
Bahkan ketika sakaratul maut pun tiba, yang dipanggil pun tetap kita, ummati…ummati…ummati.…
Terbayang bagaimana kecintaan beliau bukan?
Jika bukan karna Rasulullah, tak akan kita mampu merasakan nikmat islam yang sedang kita rasakan ini, jika bukan karna Rasulullah, kita mungkin takkan benar2 sadar betapa pentingnya untuk berbakti kepada orang tua,
Jika sudah membahas Rasulullah, pandangan mataku terkadang jadi buram dipenuhi air di kelopak mata ini
Itu lah sosok2 yang pantas untuk kita cintai
Lalu bagaimana kasih sayangnya Allah pada kita?
Pada zaman Rasulullah, saat itu dalam kondisi perang, ada seorang ibu yang kehilangan anaknya di tengah peperangan, anaknya masih usia menyusui, ibu tersebut begitu panic bukan main mencari anaknya yang hilang tersebut, setelah bertemu, ibunya menangis dan terharu, dan langsung menggendong anaknya dengan kasih sayangnya yang begitu dalam, lalu Rasullullah berkata, sesungguhnya, kasih sayang Allah lebih dari pada ibu itu terhadap anaknya. (kalau tidak salah begitu alur redaksinya) Subhanallah.. Allah Maha Penyayang, artinya Allah menyayangi kita lebih dari apapun, ketika kita mendekati Allah sejengkal, Allah dekati kita sehasta, ketika kita mendekati Allah dengan berjalan, Allah akan mendekati kita dengan berlari :’) Allahu Akbar!! Jadi sebenarnya sudah jelas bukan? Bagaimana cara kita meletakkan dan menyusun cinta yang kita miliki untuk saat ini sesuai dengan porsi yang seharusnya? Dimana letaknya? Pada siapa harusnya dimuarakan?
Saudaraku..hanya Allah yang mendengarmu walaupun kamu tak berbicara apapun, hanya Allah yang mengerti perasaan hati mu meski kamu tak mengungkapkannya, hanya Allah yang faham kondisi disekitarmu walaupun kamu tak menjelaskannya, Allah tempat kita meminta, namun apa lagi yang ingin kita tuntut dalam hidup ini?? Ingin apa lagi? Mau apa? Mau minta apa? Mau mengeluhkan apa lagi??
Ah dasar manusia, terlalu konsisten dengan sifatnya yang tak pernah merasa puas
Cobalah berbicara pada hati kita masing2, lihat apa yang ada di sekeliling kita, benda apa yang kita punya, coba bayangkan jika benda itu tidak ada, pasti kamu akan kesulitan, ada nya benda itu untuk kita, patut kita syukuri, karna itu hanya pinjaman dari Allah yang sewaktu2 bisa Allah ambil kembali,
Lihat lagi benda2 disekitarmu, coba lihat dengan seksama, apa benda itu akan mendatangkan pahala bagi kita atau malah sebaliknya? Ingatlah, harta benda yang kita miliki sekarang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak, sekecil apapun itu, makanya berhati2lah jika membeli barang, manfaatkan sebaik2nya harta yang kamu miliki saat ini
Wah..jadi panjang lebar nih pembahasannya, genre bahasan dan topiknya pun campur aduk..sori kalau pembaca jadi bingung, sherly orangnya emang kayak gini, orangnya random, fikirannya kadang suka loncat2 kayak nasi goreng kering yang lagi loncat2 di atas kuali panas, hehe
Oke well gitu aja dulu deh, sebelumnya makasih buat yang udah mau baca, semoga menginspirasi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAAFKAN

Rasaku untukmu, Fikirku padamu