Cintaku..
Sebuah rasa memadu cinta antara dua hati yang dipertemukan
dalam sebuah kesempatan terbaik
Allah Maha Tau apa yang makhluk Nya butuhkan, berbulir rasa
menyatu dalam nadi
Merekah ruah menyanjung senja
Semua harap pada Nya terpintakan saat makhluk terlelap
Tersedu dalam heningnya malam
Aku sadari Rabb ku tempat satu-satunya mengadu
Rabb yang Maha Cinta
Aku membutuhkan Mu ya Allah, setiap detik, setiap hembusan
tarikan nafas
Pilu ini menyemai setiap hari
Janji Mu tak pernah dusta wahai Tuhan
Satu kesulitan ku, Engkau selalu sandingkan dengan dua kemudahan
Harus dengan cara apa lagi aku bersyukur?
Terkadang tepeleset jatuh, meraung, amarah
Ampuni aku ya Rabb..
Terimakasih telah melatihku untuk tidak berharap banyak pada
manusia
Selalu ingatkan aku untuk terus berharap kepadaMu ya Allah..
Fabi’ayyi alaa’irobbikumaa tukadzdzibaan
Engkau datangkan padaku sosok Pangeran tampan
Tampan rupawan luar dalam bagiku
Engkau Maha Tau apa yang aku inginkan ya Allah, bahkan
ketika aku tak menyadarinya
Terimakasih telah menjaga kami sebelum ijab qabul terucap
Wahai suamiku,
Engkau pujaan hatiku
Engkau yang kucintai setelah Arsy Allah bergetar karena
ucapanmu dan Ayahku
Engkau hadiah terindah yang Allah berikan padaku setelah aku
lahir kedunia berkat kedua orang tuaku
Engkau pakaianku, engkau bahagiaku
Engkau penyempurna separuh agamaku
Engkau yang ku nanti dari semenjak aku mengenal kata cinta,
walau dulu kita belumlah kenal
Menetes air mataku setiap aku mengingat keinginanku dulu dan
kenyataan yang kualami sekarang
Aku adalah wanita yang mudah tersentuh dalam
nyanyian-nyanyian sendu
Mungkin kamu heran mengapa aku bersemangat sekali
sehari-hari ketika bersamamu?
Bukan karena sifatku yang selalu ceria
Bukan berarti aku sosok yang suka menghibur
Namun itu semua karena aku menyadari bahwa inilah yang aku
inginkan dari dulu
Aku selalu membayangkan sebuah pernikahan setiap sebelum ku
tertidur
Dan aku selalu meyakini bahwa Allah akan memberikan yang
terbaik bagiku, walau terkadang tebakanku salah
Pernikahan ini adalah cita-cita terbesarku di dunia
Memadu cinta, dan kasih dengan pasangan sehidup sesurga
Mana mungkin aku sia-siakan apa yang sudah di depan mataku
saat ini?
Segala yang bisa aku optimalkan akan aku lakukan
Semua yang bisa membuatmu senang
Semua yang bisa membuatmu tersenyum bangga, tersenyum haru,
tersenyum bahagia
Aku pernah berkata bahwa aku tak bisa marah, aku hanya bisa
menangis
Ketika aku kesal dengan mu, aku hanya bisa mencari ruang
sendiri, dan meneteskan air mata ini
Aku mengadu pada penciptamu, pada Rabbku
Doa dan pintaku, “tunjukkanlah padaku jalan yang lurus”
Sejurus kemudian Allah tenangkan hatiku, dan menuntun
sikapku pada yang seharusnya
Tak tau bagaimana, hati ini mendadak luluh, kembali
menyayangimu setulus hatiku, hingga aku hanya ingin menyajikan senyuman padamu
Maafkan aku tidak bisa menyanjungmu secara langsung, mungkin
karena aku terlalu malu untuk mengungkapkannya
Empat pekan setelah pernikahan kita ini, kalau aku boleh
jujur padamu
Sungguh, ketika kau menatap mataku, masih terasa berdesir hati
ini, dan aku merasa malu
Jadi maafkan aku jika aku masih buru-buru menundukkan
pandanganku jika matamu melihatku
Engkau cerminanku, jadi maafkan aku jika aku masih sering
menyamaimu dalam kealfaan
Maafkan aku jika aku banyak sekali permintaan dan membuatmu
kerepotan
Maafkan jika aku masih sering ketahuan menangis olehmu
Maafkan jika aku masih sering kelupaan membawa barang
barangmu
Maafkan jika aku selalu menaruh barang barangmu dan engkau
kesulitan mencarinya
Maafkan jika aku pernah berwajah masam di depanmu
Maafkan jika ucapku kadang menyakiti perasaanmu, semoga
Allah pasangkan rem yang pakem selalu untuk menjaga lisanku agar hatimu tak
tergores, karena aku sangat ingin menjaganya
Maafkan aku jika aku bersikap tidak sesuai dengan harapmu
Karena aku hanyalah manusia yang tempatnya salah dan lupa,
masih harus dan terus banyak belajar memperbaiki diri, memperbaiki kesalahan
yang selalu murni dari diriku sendiri yang dhoif ini
Pernah satu saat kepalamu sakit tengah malam, untungnya
lampu mati, jadi engkau tak menyadarinya, saat itu aku meneteskan air mata, tak
tahan melihatmu merasakan sakit itu, dan aku saat itu berharap, kalaulah boleh
rasa sakit itu dipindahkan padaku, maka pindahkan ya Allah..
Terimakasih atas segala yang sering kau usahakan untukku
Terimakasih karena sering bersabar menghadapiku
Terimakasih telah menerimaku yang begini adanya
Terimakasih atas keberanianmu memintaku pada Ayahku
Aku yakin diluar sana banyak wanita yang mengantri untuk
ingin dinikahi olehmu, yang mungkin lebih baik dariku
Namun engkau memilihku, Allah mencondongkan hatimu padaku,
Alhamdulillah
Sekali lagi terimakasih telah menikahiku wahai sayangku
Aku mencintaimu karena Allah, selalu dan selamanya, akan ku
pastikan selalu begitu
by: istrimu tercinta
Sherly Desiana Safitri
Bandung, 06 Januari 2019.
Komentar
Posting Komentar